Monday, December 17, 2012

Palembang Kota International Belum Terealisasi


Palembang – Dari berbagai macam indikator penilaian, kepemimpinan Walikota Palembang Eddy Santana Putra saat ini dianggap belum bisa mencapai visi politiknya sebagai kota internasional. Demikian terungkap dari hasil paparan ke 3 narasumber saat diskusi public Mencari Sosok Pemimpin Palembang kedepan yang diselenggarakan oleh Dewan pemuda Sriwijaya Sumsel.

Karena banyak sekali bakal calon pemimpin yang sudah melakuan sosialisasi, namun belum ada satupun yang menjelaskan visi yang akan diusung untuk 5 tahun kedepan. Pengamat politik Andreas Leonardo menjelaskan, meskipun Pilkada Palembang dijadwalkan dilaksanakan 7 april 2013, namun gong persaingan antar kandidat bakal calon sudah mulai terasa.

Dia menjelaskan,data terakhir bakal calon yang sudah menyatakan siap maju sebanyak 20 orang, bisa saja masing – masing calon ada yang berubah mengambil posisi bakal calon wakil walikota. Diharapkan dengan banyaknya bakal calon yang maju, dapat meningkatkan tingkat partisipasi dari pilkada sebelumnya yang mencapai 67,3 persen.

Sementara itu, narasumber lainnya Pengamat Perkotaan Universitas Sriwijaya Tutur mengatakan secara gamblang memaparkan kekurangan yang belum dicapai oleh walikota saat ini yang bakal menjadi PR besar calon walikota pengganti nantinya. Dia memaparkan masih banyaknya pemukiman kumuh, disepanjang Palembang ulu masih menjadi PR besar. Meskipun sudah ada penanganan kawasan kumuh di 3 dan 5 ulu, namun upaya tersebut masih jauh dari capaian karena masih banyak kawasan kumuh yang belum disentuh oleh pemerintah, padahal secara geografis kawasan kumuh tersebut terletak di jantung kota palembang.

Selain itu, PR besar yang mesti dilakukan segera adalah masalah kemacetan. Jangan sampai kota Palembang macet seperti Jakarta baru ada pembenahan. Selain itu, masalah banjir masih belum mampu diatasi hingga saat ini. Pemimpin tidak boleh beralasan karena topografi kota merupakan kawasan rawa. Karena banyak kota lainnya yang mampu mengatasi banjir.

Ledakan jumlah penduduk juga perlu diantisipasi oleh pemimpin kedepan perlunya penambahan pasilitas public, lapangan pekerjaan, dan perumahan,sebab diprediksi jumlah penduduk periode tersebut meningkat 200 ribu jiwa.

Sementara itu, guru besar FE Unsri Prof. Diidik Susetyo secara gamblang mengungkapkan jika keemimpinan walikota saat ini belum mampu mencapai atau merealisasikan visinya sebagai kota internasional. Kota Palembang saat ini dinilai masih memerlukan pembenahan untuk mencapai kota International. (Hazmin Sagara/MKS)

Sumber: Palembang Kota International Belum Terealisasi